Baru Kerja/Bisnis & Mau Ngajuin Pembiayaan Syariah? Cek Dulu 5 ‘Level’ Kesiapan Diri Biar Auto-Approve!
Oleh : Bambang Tutuko
Oke, jadi kamu baru aja dapet gaji pertama atau bisnismu mulai nunjukkin omzet yang bikin senyum. Keren! Pasti udah banyak wishlist di kepala: upgrade laptop buat kerja freelance, beli motor biar nggak telat ngantor, modal buat gedein thrift shop, atau mungkin mulai cicil DP apartemen studio.
Untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu, pembiayaan dari bank syariah bisa jadi “booster” yang pas banget. Prinsipnya yang adil dan transparan bikin hati lebih tenang.
Tapi, eits, tahan dulu! Sebelum lari ke bank dengan semangat 45, ada baiknya kamu lakukan self-check dulu. Anggap saja ini persiapan sebelum melawan “final boss”. Kenapa? Biar pengajuanmu mulus dan yang lebih penting, cicilan nanti nggak bikin kamu makan mi instan di akhir bulan.
Yuk, kita bedah 5 “level” kesiapan diri yang perlu kamu taklukkan!
Level 1: Cek Niat & Tujuan – Ini Buat ‘Flexing’ atau Kebutuhan Produktif?
Bank syariah peduli banget sama tujuanmu. Jadi, jujurlah sama diri sendiri.
- Apa Tujuanmu? Mau beli motor buat transportasi kerja? Laptop untuk menunjang skill desain? Atau modal untuk stok barang bisnismu? Semua itu adalah tujuan produktif yang disukai bank.
- Halal is The Way: Pastikan tujuanmu 100% halal. Bank syariah nggak akan membiayai hal-hal yang bertentangan dengan prinsip Islam. Ceritakan tujuanmu dengan jelas dan jujur. Ini menunjukkan kamu punya rencana yang matang.
Level 2: Bongkar ‘Cash Flow’ – Dompet Sehat, Hati Tenang
Ini level paling krusial. Bank perlu tahu apakah cash flow-mu cukup kuat untuk menanggung cicilan baru. Waktunya jadi akuntan buat diri sendiri!
- Hitung Pemasukan: Berapa gaji bersih (take-home pay) atau rata-rata profit bisnis online-mu per bulan? Catat angkanya.
- Lacak Pengeluaran: Nah, di sini harus jujur banget. Catat semua pengeluaranmu: kosan, makan, transportasi, kuota internet, langganan Spotify/Netflix, jajan kopi kekinian, dan yang paling penting… cicilan paylater atau pinjol lainnya!
- Ukur Kekuatanmu (Debt Service Ratio/DSR): Ini rumusnya:
DSR=(Pendapatan Bersihmu per bulan/Total Semua Cicilanmu per Bulan)×100%
Bank biasanya punya aturan main: total cicilan idealnya tidak lebih dari 30-40% dari pendapatanmu. Jika dengan cicilan baru nanti angkanya melebihi itu, kamu perlu atur ulang strategi. Mungkin dengan mengurangi jumlah pinjaman atau menunda dulu.
Level 3: Intip Skor SLIK OJK – Kamu ‘Player’ yang Baik atau ‘Red Flag’?
Setiap transaksi kreditmu, sekecil apapun itu, terekam di SLIK OJK (dulu BI Checking). Anggap saja ini rapor finansialmu.
- Skor Aman: Skor “Kolektibilitas 1” (Lancar) adalah tiket emasmu. Ini artinya kamu selalu bayar cicilan tepat waktu.
- Waspada “Red Flag”: Pernah galbay (gagal bayar) pinjol atau paylater? Itu bakal jadi catatan merah yang bisa bikin pengajuanmu ditolak mentah-mentah.
- Solusinya? Kalau punya catatan buruk, selesaikan dulu semua tunggakan itu. Tunjukkan bahwa kamu adalah “player” yang bertanggung jawab.
Level 4: Cek ‘Modal Awal’ & Jaminan – Seberapa Serius Kamu?
Ini adalah caramu menunjukkan “skin in the game” atau keseriusanmu.
- Down Payment (DP): Untuk pembiayaan properti atau kendaraan, DP adalah wajib. Semakin besar DP yang bisa kamu siapkan, bank akan semakin percaya dengan komitmenmu. Ini juga meringankan cicilanmu nanti.
- Jaminan (Agunan): Untuk pembiayaan modal usaha, bank mungkin akan meminta jaminan. Sebagai anak muda, mungkin kamu belum punya sertifikat rumah. Tapi BPKB motor atau mobil yang sudah lunas bisa jadi pilihan.
Level 5: Siapin ‘Gear’ – Kelengkapan Dokumen
Anggap saja ini checklist perlengkapan sebelum bertualang. Jangan sampai gagal hanya karena ada dokumen yang kurang. Siapkan dari sekarang!
- KTP, Kartu Keluarga, NPWP.
- Slip gaji (jika karyawan). Pro-Tip: Biasanya bank meminta riwayat slip gaji minimal 3 bulan dan status karyawan tetap. Jika kamu baru bekerja, pastikan kamu memenuhi syarat minimal ini.
- Mutasi rekening koran 3-6 bulan terakhir.
- Surat Keterangan Usaha dan catatan keuangan (jika punya bisnis).
Siap ‘Naik Level’ Secara Finansial?
Mengajukan pembiayaan adalah langkah besar dan strategis untuk masa depanmu. Dengan melakukan 5 analisis diri ini, kamu tidak hanya memperbesar peluang pengajuan diterima, tetapi juga melindungi dirimu sendiri dari risiko finansial. Ini adalah tanda kedewasaan finansial.
Jadi, sebelum melangkah, pastikan kamu sudah siap luar dalam. Semangat membangun masa depan finansial yang sehat dan berkah!