PT. BPR Syariah Baktimakmur
Advertisement
  • Home
  • PROFILE
    • Visi Dan Misi
    • Identitas Perusahaan
    • Legalitas Perusahaan
    • Perkembangan Usaha
    • Staf dan Karyawan
    • Struktur Organisasi
    • Office
    • Hubungi Kami
  • Produk dan Layanan
  • Pembiayaan Bank
  • Simpanan Bank
  • Ketentuan BPRS
  • Artikel
  • Career
  • Prestasi
  • Status Hukum
  • PRIVACY
  • LAPORAN
  • Publikasi
    • Tahun 2025
      • Periode MARET 2025 (TW I)
      • Periode JUNI 2025 (TW II)
    • Tahun 2024
      • Periode DESEMBER 2024 (AUDITED)
      • Periode SEPTEMBER 2024 (TW III)
      • Periode JUNI 2024 (TW II)
      • Periode MARET 2024 (TW I)
    • Tahun 2023
      • Periode DESEMBER 2023 (AUDITED)
      • Periode SEPTEMBER 2023 (TW III)
      • Periode JUNI 2023 (TW II)
      • Periode MERET 2023 (TW I)
    • Tahun 2022
      • Periode DESEMBER 2022 (UN-AUDITTED)
      • Periode SEPTEMBER 2022 (TW III)
      • Periode JUNI 2022 (TW II)
      • Periode MARET 2022 (TW I)
    • Tahun 2021
      • Periode Desember 2021
    • Tahun 2020
      • Periode Desember 2020
  • Pengajuan
  • Informasi LPS
  • Edukasi dan Literasi BAIN BANK
  • Gallery Video
No Result
View All Result
  • Home
  • PROFILE
    • Visi Dan Misi
    • Identitas Perusahaan
    • Legalitas Perusahaan
    • Perkembangan Usaha
    • Staf dan Karyawan
    • Struktur Organisasi
    • Office
    • Hubungi Kami
  • Produk dan Layanan
  • Pembiayaan Bank
  • Simpanan Bank
  • Ketentuan BPRS
  • Artikel
  • Career
  • Prestasi
  • Status Hukum
  • PRIVACY
  • LAPORAN
  • Publikasi
    • Tahun 2025
      • Periode MARET 2025 (TW I)
      • Periode JUNI 2025 (TW II)
    • Tahun 2024
      • Periode DESEMBER 2024 (AUDITED)
      • Periode SEPTEMBER 2024 (TW III)
      • Periode JUNI 2024 (TW II)
      • Periode MARET 2024 (TW I)
    • Tahun 2023
      • Periode DESEMBER 2023 (AUDITED)
      • Periode SEPTEMBER 2023 (TW III)
      • Periode JUNI 2023 (TW II)
      • Periode MERET 2023 (TW I)
    • Tahun 2022
      • Periode DESEMBER 2022 (UN-AUDITTED)
      • Periode SEPTEMBER 2022 (TW III)
      • Periode JUNI 2022 (TW II)
      • Periode MARET 2022 (TW I)
    • Tahun 2021
      • Periode Desember 2021
    • Tahun 2020
      • Periode Desember 2020
  • Pengajuan
  • Informasi LPS
  • Edukasi dan Literasi BAIN BANK
  • Gallery Video
No Result
View All Result
PT. BPR Syariah Baktimakmur
No Result
View All Result
Home ARTIKEL

Strategi Cerdas Dana Pendidikan Anak: Duel Instrumen Investasi – Tabungan Rupiah, Emas, atau Cicil Emas Syariah?

bprsbaktimakmur by bprsbaktimakmur
22 Juli 2025
in ARTIKEL
0
0
SHARES
39
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Strategi Cerdas Dana Pendidikan Anak: Duel Instrumen Investasi – Tabungan Rupiah, Emas, atau Cicil Emas Syariah?

 

Bambang Tutuko
Direktur Bisnis, BPR Syariah Baktimakmur Indah
bambangtutuko888@gmail.com

 

Bagian 1: Uang Sekolah Semakin Mahal, Tabungan Saja Tak Cukup: Memahami Ancaman Inflasi

Setiap orang tua memegang sebuah mimpi yang sama: memberikan pendidikan terbaik sebagai bekal masa depan buah hati. Namun, di balik mimpi mulia tersebut, terdapat sebuah realitas finansial yang tak terhindarkan dan semakin menantang dari tahun ke tahun. Realitas itu adalah biaya pendidikan yang terus meroket, sebuah laju kenaikan yang seringkali jauh melampaui kenaikan pendapatan keluarga. Banyak orang tua yang disiplin menyisihkan sebagian penghasilan ke dalam tabungan konvensional, berharap dana tersebut akan cukup saat waktunya tiba. Sayangnya, harapan ini seringkali pupus oleh sebuah musuh senyap yang bernama inflasi.1

Inflasi, secara sederhana, adalah penurunan daya beli uang. Uang Rp1.000.000 yang Anda miliki hari ini tidak akan mampu membeli barang dan jasa yang sama nilainya dalam 10 atau 15 tahun mendatang. Nilai nominalnya tetap, namun kekuatannya untuk membeli terus tergerus oleh waktu. Fenomena ini menjadi sangat krusial ketika kita berbicara tentang tujuan jangka panjang seperti dana pendidikan.

Ancaman yang sesungguhnya bahkan lebih mengkhawatirkan daripada yang dilaporkan secara umum. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mungkin menunjukkan laju inflasi tahunan di Indonesia berada di kisaran 2% hingga 5% dalam beberapa tahun terakhir.3 Angka ini bisa memberikan rasa aman yang keliru. Kenyataannya, sektor pendidikan memiliki laju inflasi tersendiri yang jauh lebih ganas. Berbagai analisis industri menunjukkan bahwa kenaikan biaya pendidikan di Indonesia dapat mencapai 10% hingga 15% setiap tahunnya.5 Ini adalah “inflasi tersembunyi” yang menjadi target sesungguhnya yang harus dikalahkan oleh strategi perencanaan keuangan Anda.

Kegagalan dalam memahami perbedaan fundamental antara inflasi umum dan inflasi biaya pendidikan merupakan risiko terbesar dalam perencanaan ini. Sebuah strategi investasi yang menghasilkan imbal hasil sebesar 6% per tahun mungkin terlihat sukses karena berhasil mengalahkan inflasi umum sebesar 3%. Namun, jika biaya universitas yang Anda tuju naik sebesar 12% pada tahun yang sama, dana yang Anda kumpulkan justru semakin jauh dari target. Metrik kesuksesan bukan lagi sekadar “mengalahkan inflasi”, melainkan “mengalahkan inflasi biaya pendidikan”.

Oleh karena itu, mengandalkan tabungan biasa saja tidak lagi memadai. Diperlukan sebuah strategi investasi yang cerdas dan terukur. Dalam laporan komprehensif ini, kita akan membedah secara mendalam tiga “kontestan” utama yang sering menjadi pilihan para orang tua:

  1. Tabungan Rupiah (Deposito): Pilihan tradisional yang dianggap paling aman.
  2. Investasi Emas: Instrumen klasik yang dikenal sebagai pelindung nilai dari gerusan inflasi.
  3. Cicil Emas Syariah: Sebuah strategi akselerasi kepemilikan aset yang menawarkan daya ungkit (leverage).

Melalui analisis data historis, simulasi kuantitatif, dan pembedahan biaya-biaya tersembunyi, laporan ini akan memberikan panduan definitif untuk membantu Anda memilih jalan yang paling menguntungkan dan sesuai dengan profil finansial Anda dalam mempersiapkan masa depan pendidikan anak yang gemilang.

Bagian 2: Opsi #1 – Tabungan Rupiah: Jalan Aman yang Tergerus Zaman

Ketika berbicara tentang menabung, instrumen pertama yang terlintas di benak mayoritas masyarakat Indonesia adalah tabungan konvensional atau deposito berjangka di bank. Pilihan ini sangat populer karena berbagai keunggulan yang ditawarkannya. Pertama, prosesnya sangat sederhana dan mudah dipahami. Kedua, dana yang disimpan memiliki likuiditas tinggi, artinya dapat diakses atau dicairkan dengan cepat saat dibutuhkan. Ketiga, dan yang paling utama, adalah faktor keamanan. Simpanan di bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga nominal Rp2 miliar per nasabah per bank, memberikan rasa aman psikologis yang tak tertandingi.

Namun, di balik benteng keamanan tersebut, tersembunyi sebuah kelemahan fundamental yang membuatnya menjadi pilihan yang kurang ideal untuk tujuan jangka panjang seperti dana pendidikan: imbal hasil yang sangat rendah. Imbal hasil dari deposito, yang berupa suku bunga, seringkali tidak mampu mengimbangi, apalagi melampaui, laju inflasi.

Untuk membuktikannya secara kuantitatif, mari kita analisis data historis. Tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), yang menjadi patokan bagi suku bunga deposito perbankan, menunjukkan kecenderungan menurun dalam satu dekade terakhir.6 Puncaknya pernah berada di level yang tinggi, namun dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak 2021, suku bunga berada di level yang relatif rendah.6 Suku bunga deposito yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah tentu akan mengikuti tren ini, bahkan seringkali berada di bawah suku bunga acuan.

Kenyataan pahitnya terlihat ketika kita membandingkan imbal hasil deposito ini secara langsung dengan laju inflasi tahunan. Tabel berikut menyajikan simulasi imbal hasil riil—yaitu suku bunga deposito setelah dikurangi laju inflasi—selama periode 10 tahun dari 2014 hingga 2023.

Tabel 1: Simulasi Imbal Hasil Riil Deposito Rupiah vs. Inflasi (2014-2023)

Tahun Rata-Rata Suku Bunga Deposito 12 Bulan (%)* Laju Inflasi Tahunan BPS (%)** Imbal Hasil Riil (Bunga – Inflasi) (%)
2014 7.75 8.36 -0.61
2015 7.50 3.35 4.15
2016 6.25 3.02 3.23
2017 5.80 3.61 2.19
2018 5.90 3.13 2.77
2019 6.00 2.72 3.28
2020 4.50 1.68 2.82
2021 3.50 1.87 1.63
2022 3.75 5.51 -1.76
2023 4.00 2.61 1.39

Sumber: Diolah dari data historis suku bunga acuan BI dan penawaran bank umum, dengan asumsi rata-rata suku bunga deposito 12 bulan yang kompetitif pada masanya.6

*Sumber: BPS.3

Dari tabel di atas, terlihat jelas bahwa dalam beberapa tahun, seperti 2014 dan 2022, imbal hasil riil dari deposito bernilai negatif. Artinya, meskipun Anda mendapatkan bunga, daya beli uang Anda secara efektif menurun karena laju inflasi lebih tinggi. Bahkan pada tahun-tahun dengan imbal hasil riil positif, angkanya sangat kecil, berkisar antara 1% hingga 4%. Angka ini sangat jauh dari kebutuhan untuk melawan inflasi biaya pendidikan yang bisa mencapai 10-15% per tahun.5

Ini membawa kita pada sebuah pemahaman yang lebih dalam. “Keamanan” yang ditawarkan oleh deposito harus dibayar dengan “biaya” berupa pertumbuhan yang minimal. Dalam konteks dana pendidikan yang membutuhkan pertumbuhan nilai aset yang signifikan, memilih instrumen yang aman namun tidak bertumbuh secara substansial justru menciptakan sebuah “kepastian kegagalan” dalam mencapai tujuan akhir. Risiko tersembunyi dari deposito bukanlah kehilangan nilai pokok, melainkan kehilangan daya beli secara perlahan namun pasti. Untuk tujuan jangka panjang, jalan yang terlihat paling aman ini ternyata adalah jalan yang paling pasti tergerus oleh zaman.

 

Bagian 3: Opsi #2 – Investasi Emas: Kilau Abadi Pelindung Nilai

Ketika deposito terbukti tak berdaya melawan inflasi, banyak orang tua beralih ke instrumen yang telah teruji oleh waktu selama ribuan tahun: emas. Dikenal sebagai aset safe haven, emas memiliki reputasi sebagai pelindung nilai kekayaan yang andal, terutama dalam jangka panjang.8

Mekanisme Investasi Emas

Saat ini, berinvestasi emas tidak lagi terbatas pada membeli perhiasan di toko. Untuk tujuan investasi, ada dua jalur utama yang lebih efektif:

  1. Emas Fisik (Batangan): Ini adalah bentuk investasi emas yang paling tradisional. Sangat penting untuk memilih emas batangan dengan kemurnian tertinggi, yaitu 24 karat atau 99,99%, yang dikeluarkan oleh produsen terpercaya seperti PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau PT Untung Bersama Sejahtera (UBS).1 Emas batangan lebih diutamakan daripada perhiasan karena harga jual kembalinya tidak dipotong oleh biaya desain dan pembuatan.
  2. Emas Digital (Tabungan Emas): Seiring perkembangan teknologi, kini hadir platform tabungan emas digital yang semakin populer. Konsepnya adalah Anda membeli emas secara digital, dan kepemilikan Anda dicatat dalam sebuah akun. Fisik emas tersebut benar-benar ada dan dijamin 100%, disimpan dengan aman oleh kustodian terpercaya seperti Pegadaian atau lembaga lain yang bekerja sama dengan platform.9 Keunggulan utamanya adalah kemudahan dan keterjangkauan; Anda bisa mulai menabung emas dengan nominal sangat kecil, bahkan mulai dari Rp10.000.9 Platform-platform kredibel seperti Pegadaian, Treasury, dan Lakuemas telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), memberikan lapisan keamanan bagi investor.9

Analisis Kelebihan dan Risiko

Seperti instrumen lainnya, emas memiliki dua sisi mata uang.

Kelebihan:

  • Tahan Inflasi: Ini adalah keunggulan utamanya. Secara historis, harga emas cenderung naik seiring dengan meningkatnya inflasi, sehingga mampu melindungi daya beli uang Anda.1
  • Nilai Stabil Jangka Panjang: Meskipun harganya berfluktuasi dalam jangka pendek, tren harga emas dalam jangka panjang menunjukkan kenaikan yang konsisten.8
  • Likuiditas Tinggi: Emas sangat mudah dicairkan menjadi uang tunai. Anda bisa menjualnya kembali atau menggadaikannya dengan cepat saat membutuhkan dana darurat.8
  • Aset Milik Pribadi: Emas yang Anda beli adalah aset yang sepenuhnya Anda miliki dan kelola sendiri, tidak seperti produk asuransi di mana dana dikelola oleh pihak ketiga.15

Risiko:

  • Risiko Kehilangan: Untuk emas fisik, risiko pencurian atau kehilangan adalah nyata. Diperlukan tempat penyimpanan yang sangat aman, seperti brankas pribadi atau safe deposit box di bank, yang mungkin memerlukan biaya tambahan.8
  • Investasi Jangka Panjang: Keuntungan dari investasi emas baru akan terasa signifikan dalam jangka waktu yang panjang, umumnya antara 3 hingga 10 tahun.8 Instrumen ini tidak cocok untuk tujuan jangka pendek.
  • Tidak Memberikan Pendapatan Pasif: Emas tidak menghasilkan bunga atau dividen. Keuntungan hanya bisa direalisasikan dari selisih harga jual dan beli (capital gain).16
  • Risiko Produk Palsu: Jika membeli dari sumber yang tidak terpercaya, ada risiko mendapatkan emas palsu atau dengan kadar yang lebih rendah dari yang seharusnya.19

 

Fokus Utama: Biaya Tersembunyi yang Menggerus Keuntungan

Banyak investor pemula hanya fokus pada kenaikan harga emas, namun melupakan biaya-biaya yang dapat menggerus potensi keuntungan.

  1. Spread (Selisih Harga Jual dan Beli): Ini adalah biaya terbesar dan paling krusial dalam investasi emas. Spread adalah perbedaan antara harga yang Anda bayar saat membeli emas (harga jual dari penjual) dan harga yang Anda terima saat menjualnya kembali (harga buyback).16 Selisih ini berfungsi sebagai margin keuntungan bagi penjual dan untuk menutupi biaya operasional mereka.23 Besaran
    spread ini bisa sangat signifikan, berkisar antara 4% hingga lebih dari 8%, tergantung pada berat kepingan emas dan platform penjualnya.24 Artinya, harga emas harus naik melampaui persentase
    spread ini sebelum Anda bisa mencapai titik impas (balik modal).
  2. Pajak (PPh Pasal 22): Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 48 Tahun 2023, penjualan emas batangan oleh badan usaha dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 0,25% dari harga jual.26 Namun, ada sebuah klarifikasi penting yang sangat relevan bagi masyarakat umum: pemungutan pajak ini
    tidak dilakukan jika penjualan emas batangan tersebut ditujukan kepada konsumen akhir.27 Artinya, saat Anda membeli emas untuk investasi pribadi, Anda tidak dikenakan PPh 22. Pajak ini umumnya berlaku pada transaksi antar pelaku usaha di industri emas.
  3. Biaya Lainnya: Untuk emas digital, mungkin ada biaya cetak fisik jika Anda ingin mengubah saldo digital menjadi emas batangan. Selain itu, beberapa platform, seperti Tabungan Emas Pegadaian, mengenakan biaya pengelolaan rekening tahunan yang perlu diperhitungkan.10

 

Analisis Data Kinerja & Biaya

Untuk membuktikan klaim bahwa emas mampu melawan inflasi, mari kita lihat data kinerjanya dalam 10 tahun terakhir.

Tabel 2: Kinerja Historis Harga Emas Antam (IDR) vs. Inflasi (2014-2023)

Tahun Harga Emas Akhir Tahun (Rp/gram)* Pertumbuhan Harga Emas (%) Laju Inflasi Tahunan BPS (%)** Pertumbuhan Riil (%)
2014 524.000 – 8.36 –
2015 545.000 3.99 3.35 0.64
2016 603.000 10.64 3.02 7.62
2017 638.000 5.80 3.61 2.19
2018 681.000 6.74 3.13 3.61
2019 771.000 13.22 2.72 10.50
2020 961.000 24.64 1.68 22.96
2021 938.000 -2.39 1.87 -4.26
2022 1.026.000 9.38 5.51 3.87
2023 1.130.000 10.14 2.61 7.53
Rata-rata Pertumbuhan Tahunan   8.22 3.59 4.63

Sumber: Diolah dari data harga Antam historis.30 Harga akhir tahun adalah estimasi berdasarkan data yang tersedia.

 

*Sumber: BPS.3

Tabel 2 menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, rata-rata pertumbuhan harga emas (8.22%) secara signifikan melampaui rata-rata laju inflasi (3.59%). Meskipun ada tahun di mana harga emas turun (seperti tahun 2021), tren jangka panjangnya sangat positif, membuktikan perannya sebagai pelindung nilai yang efektif.

Namun, seperti yang telah dibahas, spread adalah faktor biaya yang sangat penting. Banyak orang tua dengan dana terbatas berpikir untuk menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dengan membeli 1 gram emas setiap bulan. Mari kita analisis apakah ini strategi yang efisien.

Tabel 3: Analisis Persentase Spread Harga Emas Fisik Berdasarkan Berat (Contoh)

Berat (Gram) Harga Jual (Rp/gram)* Harga Buyback (Rp/gram)* Selisih/Spread (Rp) Spread (%)
1 1.897.000 1.764.000 133.000 7.01%
5 1.854.600 1.764.800 89.800 4.84%
10 1.849.700 1.764.800 84.900 4.59%
25 1.845.000 1.756.220 88.780 4.81%
100 1.842.650 1.756.220 86.430 4.69%

Sumber: Data harga jual dan buyback per gram diolah dari Galeri 24 pada tanggal yang sama untuk perbandingan yang adil.36 Harga per gram dihitung dari harga total dibagi berat.

Tabel 3 mengungkap sebuah wawasan krusial. Persentase spread untuk membeli emas kepingan 1 gram (7.01%) jauh lebih tinggi dibandingkan kepingan yang lebih besar seperti 10 gram (4.59%). Ini berarti, setiap kali Anda membeli emas 1 gram, Anda langsung “kehilangan” 7.01% nilainya karena selisih harga.

Fenomena ini bisa disebut sebagai “penalti bagi penabung kecil”. Sistem harga emas fisik saat ini secara inheren kurang menguntungkan bagi investor kecil yang disiplin menabung secara rutin dalam jumlah kecil. Mereka membayar biaya (spread) yang lebih tinggi secara proporsional dibandingkan investor dengan modal lebih besar. Ini adalah sebuah paradoks, mengingat investasi emas sering dipromosikan sebagai instrumen untuk semua kalangan.

Implikasinya sangat praktis: strategi menabung uang tunai terlebih dahulu untuk membeli kepingan yang lebih besar (misalnya, menabung Rp1 juta per bulan selama 5-6 bulan untuk membeli kepingan 5 gram sekaligus) adalah pendekatan yang jauh lebih efisien daripada membeli 1 gram setiap bulan. Hal ini juga membuka jalan bagi keunggulan emas digital, yang seringkali menawarkan spread yang lebih rendah dan seragam, menjadikannya platform yang lebih “adil” untuk strategi DCA.24

 

Bagian 4: Opsi #3 – Cicil Emas Syariah: Pedang Bermata Dua untuk Akselerasi Aset

Bagi sebagian orang tua, menunggu bertahun-tahun untuk mengumpulkan emas gram demi gram terasa terlalu lambat. Mereka menginginkan cara untuk bisa memiliki emas dalam jumlah signifikan saat ini juga, dengan harapan nilainya akan meningkat pesat di masa depan. Di sinilah produk pembiayaan atau “Cicil Emas Syariah” dari perbankan dan lembaga keuangan syariah masuk sebagai alternatif ketiga. Namun, instrumen ini ibarat pedang bermata dua: ia menawarkan potensi akselerasi aset yang luar biasa, sekaligus membawa risiko yang jauh lebih tinggi.

 

Mekanisme dan Prinsip Syariah

Konsep Cicil Emas Syariah pada dasarnya adalah “beli emas sekarang, bayarnya dicicil”. Mekanismenya berjalan sesuai dengan prinsip syariah yang telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).37 Prosesnya melibatkan dua akad utama:

  1. Akad Murabahah (Jual-Beli): Nasabah mengajukan pembiayaan untuk membeli emas dengan jumlah gram tertentu. Bank syariah kemudian membeli emas tersebut dari pemasok (seperti Antam atau Pegadaian). Setelah itu, bank menjual kembali emas tersebut kepada nasabah dengan harga yang lebih tinggi. Selisih harga inilah yang disebut margin keuntungan, yang besarannya disepakati secara transparan di awal dan tidak akan berubah selama masa cicilan.37
  2. Akad Rahn (Gadai/Jaminan): Emas yang telah dibeli oleh nasabah tersebut tidak langsung diserahkan. Emas tersebut akan disimpan oleh bank sebagai jaminan (agunan) sampai seluruh cicilan lunas.40 Ini untuk memitigasi risiko jika nasabah gagal membayar angsuran.

 

Analisis Kelebihan dan Risiko (Pedang Bermata Dua)

Daya tarik utama dari cicil emas terletak pada konsep daya ungkit atau leverage.

Sisi Tajam (Kelebihan):

  • Akselerasi Kepemilikan Aset: Anda dapat “mengontrol” aset emas dalam jumlah besar (misalnya 50 gram atau 100 gram) hanya dengan modal awal yang relatif kecil, yaitu berupa uang muka (DP) yang umumnya berkisar antara 10% hingga 20% dari total harga emas.40
  • Mengunci Harga Beli: Anda membeli emas dengan harga yang berlaku hari ini, meskipun pembayarannya dilakukan di masa depan.47 Jika harga emas melonjak tajam selama periode cicilan, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan yang sangat besar relatif terhadap modal awal (DP) yang Anda keluarkan.

Sisi Tumpul (Risiko):

  • Beban Biaya Margin yang Tinggi: Ini adalah risiko terbesar dan paling fundamental. Margin keuntungan yang ditetapkan bank (setara dengan bunga pada pinjaman konvensional) menjadi beban biaya tetap yang harus Anda bayar setiap bulan. Margin ini bisa sangat signifikan, berkisar antara 11% hingga 14% efektif per tahun.48
  • Perlombaan Melawan Biaya: Keberhasilan strategi ini bergantung sepenuhnya pada satu asumsi: kenaikan harga emas tahunan harus lebih tinggi daripada margin pembiayaan yang Anda bayar. Jika dalam satu tahun harga emas hanya naik 8% sementara margin Anda 12%, secara efektif Anda mengalami kerugian.
  • Risiko Gagal Bayar: Jika Anda tidak mampu membayar angsuran, bank berhak untuk menjual emas yang menjadi jaminan untuk menutupi sisa utang Anda. Ini bisa mengakibatkan kerugian total atas uang muka dan seluruh angsuran yang telah Anda bayarkan.39

 

Analisis Produk di Pasar

Beberapa lembaga keuangan syariah di Indonesia menawarkan produk cicil emas dengan skema yang berbeda-beda. Memahami perbedaan ini sangat penting sebelum mengambil keputusan.

Tabel 4: Perbandingan Produk Cicil Emas dari Bank Syariah & Pegadaian (Estimasi)

 

Penyedia Uang Muka (DP) Minimal Margin / Biaya Sewa Modal Biaya Administrasi Jangka Waktu (Tenor) Keterangan
Bank Syariah Indonesia (BSI) 20% 42 11% – 14% efektif p.a. 48 1% dari nilai pembiayaan 42 1 – 5 tahun 42 Emas menjadi agunan (Rahn).
Pegadaian Syariah 15% 45 0.92% flat per bulan (~11.04% p.a.) 45 Rp 50.000 per transaksi 45 3 – 36 bulan 45 Emas menjadi agunan (Rahn).
CIMB Niaga Syariah (Gold X-TRA) Tanpa DP 51 Mulai 0.88% flat per bulan (~10.56% p.a.) 51 Tanpa biaya 51 1 – 5 tahun 53 Tanpa agunan, emas langsung diserahkan.

Catatan: Angka di atas adalah estimasi berdasarkan data yang tersedia dan dapat berubah sesuai kebijakan masing-masing lembaga. Konversi margin flat ke efektif akan menghasilkan angka yang lebih tinggi.

Tabel di atas menunjukkan adanya dua model bisnis yang berbeda secara fundamental. BSI dan Pegadaian Syariah menggunakan model pembiayaan berbasis agunan, di mana emas yang dibeli menjadi jaminan. Sementara itu, produk Gold X-TRA dari CIMB Niaga Syariah lebih menyerupai produk Pembiayaan Tanpa Agunan (mirip KTA) yang ditujukan khusus untuk pembelian emas, di mana nasabah tidak perlu menyerahkan jaminan dan emas bisa langsung dibawa pulang. Pilihan di antara model-model ini memiliki implikasi risiko dan kepemilikan yang berbeda bagi nasabah.

Melihat data ini, kita sampai pada sebuah paradoks. Cicil emas sering dipromosikan sebagai “cara mudah punya emas”.47 Namun, data historis kenaikan harga emas rata-rata (sekitar 6-13% per tahun 1) seringkali berada pada level yang sangat dekat atau bahkan di bawah margin pembiayaan (11-14%). Ini berarti, secara statistik, strategi cicil emas memiliki kemungkinan besar untuk menghasilkan keuntungan yang lebih rendah dibandingkan jika Anda menabung uang tunai terlebih dahulu lalu membeli emas secara langsung.

Strategi ini hanya akan menang telak jika terjadi lonjakan harga emas yang luar biasa (hyper-appreciation), sebuah skenario yang tidak dapat diprediksi dan berisiko tinggi. Dengan demikian, persepsi terhadap cicil emas harus diubah: dari “cara mudah memiliki aset” menjadi “instrumen spekulatif berisiko tinggi yang dibungkus dalam produk kepemilikan”. Instrumen ini sama sekali tidak disarankan bagi investor pemula atau mereka yang tidak memiliki toleransi risiko yang tinggi.

 

Bagian 5: Studi Kasus Komparatif: Simulasi Menabung Rp1 Juta/Bulan (Jan 2015 – Des 2024)

 

Setelah membedah teori, kelebihan, dan risiko dari masing-masing instrumen, kini saatnya kita menguji ketiganya dalam sebuah arena pertarungan yang nyata. Cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui sebuah studi kasus komparatif. Simulasi ini akan menerjemahkan semua analisis kualitatif menjadi hasil akhir kuantitatif yang konkret dan mudah dipahami, memberikan jawaban yang paling mendekati atas pertanyaan: “Mana yang lebih menguntungkan?”

Parameter dan Asumsi Simulasi:

  • Tujuan: Mengumpulkan dana pendidikan.
  • Periode Investasi: 10 tahun (120 bulan), dimulai dari Januari 2015 hingga Desember 2024.
  • Alokasi Dana: Rp 1.000.000 disisihkan setiap bulan secara disiplin.
  • Total Modal Disetor: Rp 1.000.000/bulan x 120 bulan = Rp 120.000.000.
  • Data yang Digunakan: Data historis harga emas Antam (harga jual dan buyback), suku bunga deposito bank umum, dan laju inflasi tahunan BPS untuk periode yang relevan.

Skenario 1: Tabungan Deposito Rupiah

 

  • Metodologi: Setiap bulan, dana Rp1.000.000 dimasukkan ke dalam rekening. Di akhir setiap tahun, total saldo diasumsikan dimasukkan ke dalam deposito 12 bulan dengan suku bunga rata-rata yang berlaku pada tahun tersebut (mengacu pada data di Tabel 1). Bunga yang diperoleh (setelah pajak 20%) akan digulung kembali ke pokok pada tahun berikutnya. Proses ini diulang selama 10 tahun.
  • Perhitungan (Estimasi):
    • Total modal disetor: Rp 120.000.000.
    • Dengan asumsi suku bunga rata-rata setelah pajak sekitar 4% per tahun dan perhitungan bunga majemuk sederhana, akumulasi dana di akhir Desember 2024 diperkirakan mencapai sekitar Rp 148.000.000.
    • Namun, nilai ini harus dibandingkan dengan daya belinya. Inflasi kumulatif selama periode 2015-2024 adalah sekitar 34.5%. Artinya, untuk mempertahankan daya beli, dana Rp120 juta seharusnya tumbuh menjadi sekitar Rp161.4 juta.
    • Hasil: Nilai akhir deposito (Rp148 juta) lebih rendah dari nilai yang dibutuhkan untuk sekadar mempertahankan daya beli (Rp161.4 juta). Ini membuktikan bahwa daya beli uang tergerus oleh inflasi.

Skenario 2: Investasi Emas (Metode Dollar Cost Averaging/DCA)

 

  • Metodologi: Setiap awal bulan, dana Rp1.000.000 digunakan untuk membeli emas (fisik atau digital) dengan harga jual yang berlaku pada saat itu. Jumlah gram yang didapat setiap bulan akan bervariasi tergantung fluktuasi harga. Total gram emas yang terkumpul selama 120 bulan diakumulasikan. Di akhir periode (Desember 2024), total gram emas tersebut dikalikan dengan harga buyback Antam yang berlaku pada saat itu untuk mendapatkan nilai akhir bersih. Metode ini secara otomatis telah memperhitungkan biaya spread.
  • Perhitungan (Estimasi):
    • Total modal disetor: Rp 120.000.000.
    • Dengan harga emas yang berfluktuasi dari sekitar Rp530.000/gram di awal 2015 hingga Rp1.130.000/gram di akhir 2023, total gram emas yang berhasil dikumpulkan melalui metode DCA ini diperkirakan mencapai sekitar 155 gram.
    • Harga buyback emas Antam pada akhir 2024 (dengan asumsi dari data akhir 2023) adalah sekitar Rp1.028.000/gram.
    • Nilai Akhir Aset = 155 gram x Rp 1.028.000/gram = Rp 159.340.000.

Skenario 3: Cicil Emas Syariah (Strategi Leverage)

 

  • Metodologi: Di awal periode (Januari 2015), nasabah menggunakan kemampuan angsuran Rp1.000.000 per bulan untuk mengambil pembiayaan cicil emas dengan tenor 5 tahun (60 bulan).
    • Harga emas Antam 50 gram pada Jan 2015 sekitar Rp 26.500.000.
    • Asumsi DP 20%: Rp 5.300.000.
    • Sisa pembiayaan: Rp 21.200.000.
    • Asumsi margin efektif 12% p.a., total pembayaran selama 5 tahun (pokok + margin) akan menjadi sekitar Rp 28.000.000. Angsuran per bulan sekitar Rp467.000.
    • Karena kemampuan angsuran adalah Rp1 juta/bulan, nasabah bisa mengambil pembiayaan untuk kepingan yang lebih besar, katakanlah 100 gram. Harga 100 gram emas Jan 2015: ~Rp 52.500.000.
    • DP 20%: Rp 10.500.000.
    • Sisa pembiayaan: Rp 42.000.000.
    • Total pembayaran selama 5 tahun (60 bulan) dengan margin 12% p.a.: DP + (Angsuran x 60) ≈ Rp 10.500.000 + (Rp 932.000 x 60) = Rp 66.420.000.
    • Setelah 5 tahun (Januari 2020), cicilan lunas dan nasabah memiliki 100 gram emas. Sisa dana Rp 53.580.000 dari total alokasi 120 bulan tidak diinvestasikan dalam skenario ini untuk menjaga perbandingan tetap adil (fokus pada hasil dari satu strategi awal).
  • Perhitungan (Estimasi):
    • Total modal yang dikeluarkan untuk emas: Rp 66.420.000.
    • Di akhir periode (Desember 2024), nilai 100 gram emas tersebut dihitung dengan harga buyback (Rp 1.028.000/gram).
    • Nilai Akhir Aset = 100 gram x Rp 1.028.000/gram = Rp 102.800.000.
    • Keuntungan Bersih = Rp 102.800.000 – Rp 66.420.000 = Rp 36.380.000.

Tabel 5: Hasil Akhir Simulasi Dana Pendidikan 10 Tahun (2015-2024)

 

Skenario Total Modal Disetor Nilai Akhir Aset (Bruto) Biaya Tersembunyi Utama Nilai Akhir Bersih (Net) Pertumbuhan dari Modal
1. Deposito Rupiah Rp 120.000.000 Rp 148.000.000 Inflasi & Pajak Bunga Daya Beli Tergerus 23.3%
2. Investasi Emas (DCA) Rp 120.000.000 ~Rp 175.150.000* Spread Harga Jual-Beli Rp 159.340.000 32.8%
3. Cicil Emas Syariah Rp 66.420.000** Rp 102.800.000 Margin Pembiayaan Rp 102.800.000 54.8%***

Nilai bruto emas dihitung dengan harga jual akhir, sebelum memperhitungkan spread.

*Modal yang dikeluarkan hanya selama 5 tahun pertama untuk melunasi cicilan.

**Persentase pertumbuhan dihitung dari modal yang dikeluarkan (Rp 66.42 juta), bukan dari total alokasi Rp 120 juta.

Analisis Hasil Simulasi:

  1. Deposito Rupiah terbukti gagal. Meskipun nilai nominalnya tumbuh 23.3%, pertumbuhannya kalah oleh inflasi, sehingga daya beli riilnya menurun. Ini menegaskan posisinya sebagai instrumen yang tidak cocok untuk tujuan jangka panjang.
  2. Investasi Emas (DCA) menunjukkan kinerja yang solid. Dengan pertumbuhan bersih 32.8% di atas modal, strategi ini berhasil melindungi dan bahkan menumbuhkan nilai aset di atas inflasi. Ini adalah pemenang yang jelas dari sisi pertumbuhan riil yang aman dan konsisten.
  3. Cicil Emas Syariah menunjukkan hasil yang menarik namun kompleks. Pertumbuhan 54.8% dari modal yang dikeluarkan terlihat sangat tinggi. Namun, nilai akhir asetnya (Rp102.8 juta) lebih rendah dibandingkan metode DCA (Rp159.3 juta) karena sebagian besar potensi keuntungan “dimakan” oleh margin pembiayaan yang tinggi. Strategi ini berhasil memberikan keuntungan, tetapi metode DCA yang lebih sederhana dan tanpa utang ternyata menghasilkan nilai akhir yang lebih besar.

Simulasi ini memberikan bukti kuantitatif yang kuat: untuk tujuan jangka panjang dengan disiplin menabung, strategi investasi emas secara rutin (DCA) adalah yang paling unggul dalam menghasilkan nilai akhir yang optimal, sementara deposito gagal mencapai tujuan dan cicil emas terbebani oleh biayanya sendiri.

 

Bagian 6: Analisis Titik Impas (Break-Even Point): Kapan Investasi Emas Anda Mulai Untung?

 

Salah satu pertanyaan paling mendasar yang sering dilupakan oleh investor emas pemula adalah: “Kapan sebenarnya investasi saya mulai menghasilkan keuntungan?” Banyak yang mengira keuntungan didapat begitu harga emas naik dari harga beli. Kenyataannya tidak sesederhana itu. Ada sebuah rintangan awal yang harus dilewati, yang dikenal sebagai spread, dan memahami cara melampauinya adalah kunci untuk mengelola ekspektasi dan mengukur keberhasilan investasi Anda. Konsep ini disebut Analisis Titik Impas atau Break-Even Point (BEP).55

Dalam konteks investasi emas, Titik Impas adalah kondisi di mana nilai jual kembali (buyback) emas Anda telah sama dengan harga beli awal. Dengan kata lain, keuntungan Anda masih nol, tetapi Anda juga tidak merugi. Untuk bisa mencapai titik ini, kenaikan harga emas harus mampu menutupi seluruh biaya spread yang Anda bayarkan di awal.23

 

Formula Sederhana Menghitung Titik Impas

Anda tidak perlu menjadi seorang analis keuangan untuk menghitung BEP investasi emas Anda. Ada formula sederhana yang bisa digunakan:

Kenaikan Harga Minimum untuk BEP (%) = (Spread / Harga Buyback Awal) x 100%

Mari kita gunakan contoh praktis. Misalkan Anda membeli emas 1 gram dengan rincian sebagai berikut:

  • Harga Beli (Harga Jual dari Toko): Rp 1.900.000
  • Harga Jual Kembali (Buyback): Rp 1.760.000
  • Spread = Rp 1.900.000 – Rp 1.760.000 = Rp 140.000

Maka, kenaikan harga minimum yang dibutuhkan agar Anda balik modal adalah:

  • Kenaikan Minimum = (Rp 140.000 / Rp 1.760.000) x 100% = 95%

Ini berarti, harga buyback harus naik sebesar 7.95% dari Rp 1.760.000 (menjadi Rp 1.900.000) hanya agar investasi Anda mencapai titik impas. Keuntungan baru akan Anda peroleh jika kenaikan harga melampaui angka tersebut.

 

Hubungan Antara BEP, Berat Emas, dan Waktu

Analisis BEP ini menjadi sangat relevan ketika kita menghubungkannya kembali dengan Tabel 3 mengenai spread berdasarkan berat emas. Seperti yang telah kita lihat, spread untuk kepingan emas yang lebih kecil secara persentase jauh lebih tinggi.

  • Untuk kepingan 1 gram dengan spread ~7%, Anda membutuhkan kenaikan harga yang signifikan untuk mencapai BEP.
  • Untuk kepingan 100 gram dengan spread ~4.7%, rintangan awal yang harus Anda lewati jauh lebih rendah, sehingga BEP lebih cepat tercapai.

Ini mengarah pada sebuah kesimpulan penting: Titik Impas bukan hanya soal kenaikan harga, tetapi juga soal waktu. Harga emas memang berfluktuasi, namun memiliki tren naik dalam jangka panjang.8 Waktu adalah faktor penyeimbang yang memungkinkan akumulasi kenaikan harga untuk pada akhirnya melampaui biaya

spread di awal.

Semakin lama horizon investasi Anda, semakin besar pula kemungkinan kenaikan harga emas kumulatif akan menutupi biaya spread awal tersebut, sebesar apa pun itu. Ini adalah bukti kuantitatif mengapa emas secara fundamental adalah instrumen investasi jangka panjang. Dengan memahami konsep BEP, Anda dapat mengubah kerangka berpikir dari, “Berapa harga emas besok?” menjadi, “Berapa lama waktu yang saya butuhkan agar kenaikan harga emas dapat menutupi spread 7% ini?” Pertanyaan kedua jauh lebih strategis dan membantu Anda tetap tenang di tengah fluktuasi harga jangka pendek, fokus pada tujuan akhir dana pendidikan anak Anda.

Bagian 7: Kesimpulan dan Rekomendasi Strategis: Peta Jalan Dana Pendidikan Sesuai Profil Anda

Setelah melakukan analisis mendalam terhadap tiga instrumen utama—Tabungan Rupiah, Investasi Emas, dan Cicil Emas Syariah—melalui data historis, pembedahan biaya, dan simulasi kuantitatif selama 10 tahun, kita dapat menarik beberapa kesimpulan fundamental. Hasil dari Tabel 5 (Simulasi) menjadi bukti utama:

  1. Tabungan Rupiah (Deposito), meskipun aman, secara konsisten gagal melindungi daya beli dari inflasi dan tidak mampu mengejar laju kenaikan biaya pendidikan. Instrumen ini tidak cocok untuk tujuan jangka panjang.
  2. Investasi Emas melalui metode menabung rutin (Dollar Cost Averaging) terbukti menjadi strategi yang paling unggul. Ia tidak hanya berhasil melindungi nilai aset dari inflasi, tetapi juga memberikan pertumbuhan riil yang solid dan menghasilkan nilai akhir tertinggi dalam simulasi.
  3. Cicil Emas Syariah, meskipun menawarkan daya ungkit dan pertumbuhan persentase yang tinggi dari modal yang dikeluarkan, terbebani oleh biaya margin yang besar. Akibatnya, nilai akhir aset yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan metode menabung emas secara rutin dan tunai.

Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa tidak ada satu “pemenang absolut” yang cocok untuk semua orang. Pilihan strategi terbaik sangat bergantung pada tiga faktor kunci dari setiap orang tua: profil risiko, disiplin finansial, dan jangka waktu investasi. Berikut adalah peta jalan strategis yang disesuaikan untuk setiap profil.

 

Rekomendasi Berbasis Profil Investor

 

 

1. Untuk Profil Konservatif

 

  • Karakteristik: Prioritas utama adalah keamanan nilai pokok. Tidak nyaman dengan fluktuasi harga yang tajam. Cenderung menghindari risiko.
  • Strategi yang Direkomendasikan:
    • Hindari Ketergantungan pada Deposito: Gunakan deposito hanya untuk dana darurat atau tujuan jangka sangat pendek (di bawah 2 tahun).
    • Pilar Utama – Surat Berharga Negara (SBN) Ritel: Alokasikan sebagian besar dana Anda ke SBN Ritel seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Savings Bond Ritel (SBR). Instrumen ini dijamin 100% oleh negara, sehingga risikonya nyaris nol.57 Keunggulannya, imbal hasil (kupon) yang ditawarkan secara historis selalu lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito dan seringkali melampaui laju inflasi.60 Pajak atas kupon SBN juga lebih rendah (10%) dibandingkan pajak bunga deposito (20%).61
    • Pelengkap – Emas Fisik (Lump Sum): Untuk diversifikasi dan perlindungan nilai, tambahkan porsi kecil pada emas fisik. Namun, untuk meminimalkan dampak spread, belilah secara lump sum (sekaligus dalam jumlah besar, misal 10 atau 25 gram) setelah mengumpulkan dana tunai, bukan dengan mencicil 1 gram per bulan.

 

2. Untuk Profil Moderat

 

  • Karakteristik: Siap menerima fluktuasi harga dalam jangka pendek untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Memiliki disiplin untuk menabung secara rutin.
  • Strategi yang Direkomendasikan:
    • Strategi Inti – Tabungan Emas Digital (Metode DCA): Ini adalah strategi yang paling ideal untuk profil moderat. Lakukan Dollar Cost Averaging (DCA) dengan menabung emas secara rutin setiap bulan melalui platform emas digital terpercaya (seperti Pegadaian, Treasury, dll.).
    • Mengapa Ini Ideal?
      • Disiplin Terbentuk: Membantu membentuk kebiasaan menabung yang konsisten.2
      • Praktis dan Terjangkau: Transaksi dapat dilakukan secara online kapan saja, dengan nominal yang sangat kecil.9
      • Spread Lebih Rendah: Platform digital umumnya menawarkan spread yang lebih rendah dan lebih seragam dibandingkan membeli emas fisik kepingan kecil secara offline, membuat strategi DCA Anda lebih efisien.24

 

3. Untuk Profil Agresif

 

  • Karakteristik: Sangat memahami konsep risiko dan imbal hasil. Mencari potensi keuntungan maksimal dan tidak takut dengan volatilitas tinggi. Memiliki keyakinan kuat bahwa harga emas akan melonjak signifikan di masa depan.
  • Strategi yang Direkomendasikan:
    • Alat Spekulatif – Cicil Emas Syariah: Instrumen ini dapat dipertimbangkan bukan sebagai strategi menabung, melainkan sebagai strategi leverage yang spekulatif.
    • Peringatan Keras: Strategi ini hanya boleh dilakukan dengan pemahaman penuh bahwa ini adalah “perlombaan melawan biaya margin”. Anda bertaruh bahwa kenaikan harga emas akan jauh melampaui margin pembiayaan 11-14% per tahun. Ini adalah pertaruhan berisiko tinggi. Sangat tidak disarankan untuk pemula, mereka yang tidak memiliki dana cadangan, atau siapa pun yang tidak siap kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan jika harga emas stagnan atau turun.

 

Pesan Penutup: Dua Kunci Sukses Universal

Pada akhirnya, perdebatan mengenai instrumen mana yang terbaik menjadi sekunder dibandingkan dua faktor universal yang menentukan keberhasilan setiap rencana keuangan jangka panjang. Apapun jalan yang Anda pilih—baik itu SBN yang aman, emas digital yang konsisten, atau cicil emas yang berisiko—kunci kesuksesan sejati terletak pada:

  1. Konsistensi: Kemampuan untuk menyisihkan dana secara disiplin setiap bulan, tanpa henti, adalah fondasi dari semua pertumbuhan aset. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit adalah prinsip yang absolut dalam investasi.14
  2. Memulai Sedini Mungkin: Waktu adalah sekutu terbesar Anda. Semakin cepat Anda memulai, semakin lama dana Anda memiliki kesempatan untuk bertumbuh dan kekuatan bunga majemuk (atau pertumbuhan majemuk pada emas) dapat bekerja secara maksimal.2

Mempersiapkan dana pendidikan adalah sebuah maraton, bukan sprint. Pilihlah lintasan yang paling sesuai dengan kecepatan dan daya tahan Anda, lalu berlarilah dengan konsisten. Dengan demikian, Anda tidak hanya memberikan hadiah berupa dana, tetapi juga warisan berupa masa depan yang cerah dan terjamin bagi anak-anak Anda.

Works cited

  1. Cara Ampuh Investasi Emas untuk Siapkan Dana Pendidikan, Bisa Pakai Strategi Lump Sum dan DCA – Bareksa.com, accessed July 17, 2025, https://www.bareksa.com/berita/emas/2023-08-04/cara-ampuh-investasi-emas-untuk-siapkan-dana-pendidikan-bisa-pakai-strategi-lump-sum-dan-dca
  2. 5 Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan melalui Investasi Emas – Treasury, accessed July 17, 2025, https://www.treasury.id/5-cara-mempersiapkan-dana-pendidikan-melalui-investasi-emas
  3. Inflasi Indonesia 10 Tahun | Bolasalju.com — Riset dan Edukasi Investasi, accessed July 17, 2025, https://www.bolasalju.com/artikel/inflasi-indonesia-10-tahun/
  4. Tingkat Inflasi Indonesia | 1997-2025 Data | 2026-2027 Perkiraan – ID | TRADINGECONOMICS.COM, accessed July 17, 2025, https://id.tradingeconomics.com/indonesia/inflation-cpi
  5. Investasi Emas untuk Pendidikan Anak di Masa Depan – Galeri 24, accessed July 17, 2025, https://galeri24.co.id/post/investasi-emas-untuk-pendidikan-anak-di-masa-depan
  6. Suku Bunga Indonesia | 2005-2025 Data | 2026-2027 Perkiraan – ID | TRADINGECONOMICS.COM, accessed July 17, 2025, https://id.tradingeconomics.com/indonesia/interest-rate
  7. Tingkat Fasilitas Penitipan Indonesia | 1998-2025 Data | 2026-2027 Perkiraan, accessed July 17, 2025, https://id.tradingeconomics.com/indonesia/deposit-interest-rate
  8. Sebelum Investasi, Wajib Tahu Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas | Logam Mulia, accessed July 17, 2025, https://www.logammulia.com/news/sebelum-investasi-wajib-tahu-kelebihan-dan-kekurangan-investasi-emas
  9. Cara Investasi Emas untuk Dana Pendidikan Anak – Ruang meNYALA, accessed July 17, 2025, https://www.ruangmenyala.com/article/read/investasi-emas-untuk-dana-pendidikan-ana
  10. Tabungan Emas Pegadaian, accessed July 17, 2025, https://sahabat.pegadaian.co.id/produk-pegadaian/tabungan-emas
  11. Mau Beli Emas Digital? Ini Yang Wajib Kamu Tahu – CNBC Indonesia, accessed July 17, 2025, https://www.cnbcindonesia.com/research/20250415101851-128-626052/mau-beli-emas-digital-ini-yang-wajib-kamu-tahu
  12. Cara Memanfaatkan Tabungan Emas untuk Dana Pendidikan – Sahabat Pegadaian, accessed July 17, 2025, https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/emas/cara-memanfaatkan-tabungan-emas-untuk-dana-pendidikan
  13. Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion – OJK, accessed July 17, 2025, https://ojk.go.id/id/regulasi/Pages/POJK-17-Tahun-2024-Penyelenggaraan-Kegiatan-Usaha-Bulion.aspx
  14. Beli Emas atau Asuransi untuk Pendidikan Anak? Cek Keunggulan Masing-masingnya di Sini! | Galeri 24, accessed July 17, 2025, https://galeri24.co.id/post/beli-emas-atau-asuransi-untuk-pendidikan-anak
  15. Pilih Asuransi Pendidikan atau Investasi Emas untuk Anak? – Blog IndoGold, accessed July 17, 2025, https://blog.indogold.id/pilih-asuransi-pendidikan-atau-investasi-emas-untuk-anak/
  16. Investasi Emas: Ketahui Kelebihan dan Kekurangannya – Allianz, accessed July 17, 2025, https://www.allianz.co.id/explore/investasi-emas-ketahui-kelebihan-dan-kekurangannya.html
  17. Pahami Kelebihan dan Kekurangan Investasi Emas Sebelum Investasi – Pina.id, accessed July 17, 2025, https://pina.id/artikel/detail/pahami-kelebihan-dan-kekurangan-investasi-emas-sebelum-investasi-8gxgg42qk1g
  18. Sama-Sama Punya Risiko Rendah, Lebih Baik Investasi Emas atau Reksa Dana?, accessed July 17, 2025, https://www.cermati.com/artikel/emas-dan-reksa-dana
  19. Ketahui Keuntungan dan Risiko Investasi Emas Batangan – CIMB Niaga, accessed July 17, 2025, https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/emas-batangan
  20. 5 Risiko Investasi Emas yang Perlu Diwaspadai – Skorlife, accessed July 17, 2025, https://skorlife.com/blog/investasi/risiko-investasi-emas/
  21. Cuan 24,88% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (16 Juli 2025) – Pusat Data Kontan, accessed July 17, 2025, https://pusatdata.kontan.co.id/news/cuan-2488-setahun-cek-harga-emas-antam-hari-ini-16-juli-2025
  22. Apa Itu Spread Emas? Pahami Fungsi, Dampak, & Cara Hitungnya, accessed July 17, 2025, https://sahabat.pegadaian.co.id/artikel/investasi/spread-emas-adalah
  23. Apa Itu Spread Buyback Emas? – Galeri 24, accessed July 17, 2025, https://galeri24.co.id/post/apa-itu-spread-buyback-emas
  24. 7 Keuntungan Investasi Emas Fisik Digital vs Offline – Bareksa.com, accessed July 17, 2025, https://www.bareksa.com/berita/emas/2024-11-04/7-keuntungan-investasi-emas-fisik-digital-vs-offline
  25. Mengulas Spread Ideal Harga Buyback Emas Antam – Investasi Kontan, accessed July 17, 2025, https://investasi.kontan.co.id/news/mengulas-spread-ideal-harga-buyback-emas-antam
  26. Turun! Tarif PPh 22 Emas Batangan Jadi 0,25% – Ortax, accessed July 17, 2025, https://ortax.org/tarif-pph-22-emas-batangan-turun
  27. pajak emas turun jadi 0,25 persen – JDIH BPK, accessed July 17, 2025, https://jdih.bpk.go.id/File/Download/46cc566e-abe9-4e66-ba9b-343acafca033/Pajak%20Emas.pdf
  28. Panduan Dasar Pengenaan Pajak Emas Batangan dan Perhiasan – Klikpajak, accessed July 17, 2025, https://klikpajak.id/blog/dasar-pengenaan-pajak-ppn/
  29. Beli Emas Batangan, Konsumen Akhir Tak Kena PPh Pasal 22 dan PPN – DDTC News, accessed July 17, 2025, https://news.ddtc.co.id/berita/nasional/1810112/beli-emas-batangan-konsumen-akhir-tak-kena-pph-pasal-22-dan-ppn
  30. Kurun Waktu 15 Tahun, Harga Emas Hari Ini Berada pada Posisi Tertinggi – Jatimtimes, accessed July 17, 2025, https://jatimtimes.com/baca/315829/20240707/053500/kurun-waktu-15-tahun-harga-emas-hari-ini-berada-pada-posisi-tertinggi
  31. Jelang Akhir 2013, Ini Daftar Harga Jual Emas Antam – Market, accessed July 17, 2025, https://market.bisnis.com/read/20131230/235/194747/jelang-akhir-2013-ini-daftar-harga-jual-emas-antam
  32. Prediksi Harga Emas di Masa Depan – Blog IndoGold, accessed July 17, 2025, https://blog.indogold.id/prediksi-harga-emas-di-masa-depan/
  33. Harga Emas Antam Akhir 2019 Rp 762.000 Per Gram – Databoks, accessed July 17, 2025, https://databoks.katadata.co.id/pertambangan/statistik/09ab9666d3f3785/harga-emas-antam-akhir-2019-rp-762000-per-gram
  34. Investasi Emas, Begini Tren Harganya dalam 10 Tahun Terakhir – Ajaib, accessed July 17, 2025, https://ajaib.co.id/harga-emas-dan-trennya-10-tahun-terakhir/
  35. Harga Emas Lagi Turun Terus Nih, Waktunya Beli? – detikFinance, accessed July 17, 2025, https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5281516/harga-emas-lagi-turun-terus-nih-waktunya-beli
  36. Harga Emas | Galeri 24, accessed July 17, 2025, https://galeri24.co.id/harga-emas
  37. TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBIAYAAN PRODUK CICIL EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG BANDAR JAYA Oleh – IAIN Metro Digital Repository, accessed July 17, 2025, https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/720/1/DEWI%20SINTA%20SUMANTI%20%28NPM.%201502080087%29.pdf
  38. MEKANISME PEMBIAYAAN CICIL EMAS DI BPRS GALA MITRA ABADI – UIN Walisongo, accessed July 17, 2025, https://eprints.walisongo.ac.id/13316/1/1705015021_EWANG%20SUKRESNA_Tugas%20Akhir%20-%20Ewang%20sukresna.pdf
  39. Cicil Emas pada Bank Syariah, Apakah Riba? – Rumah Jurnal STAIN MAJENE, accessed July 17, 2025, https://jurnal.stainmajene.ac.id/index.php/milkiyah/article/download/1459/666/6236
  40. PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN CICIL EMAS PADA PT BANK SYARIAH INDONESIA KANTOR CABANG PEMBANTU JAKARTA DEWI SARTIKA 2, accessed July 17, 2025, https://prosiding.pnj.ac.id/SNAM/article/download/3156/1614/13136
  41. MEKANISME PEMBIAYAAN CICIL EMAS PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG (KC) PADANG Tugas Akhir Diajukan kepada Fakultas Ekonomi, accessed July 17, 2025, https://repository.uinib.ac.id/6377/1/KOVER%20PERSETUJUAN%20DAN%20ABSTRAK.pdf
  42. BSI Cicil Emas – Produk dan Layanan – Bank Syariah Indonesia, accessed July 17, 2025, https://www.bankbsi.co.id/produk&layanan/produk/bsi-cicil-emas
  43. Implementasi Akad Murabahah Dan Rahn Pada Produk Cicil Emas Di Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Subang – MARKAS JURNAL STIE SYARIAH INDONESIA PURWAKARTA, accessed July 17, 2025, https://journal.sties-purwakarta.ac.id/index.php/EKSISBANK/article/download/122/54/
  44. analisis konsep akad murabahah dan akad rahn dalam produk emas antam pada pegadaian – Justisia Ekonomika, accessed July 17, 2025, https://journal.um-surabaya.ac.id/JE/article/download/12540/pdf/32634
  45. Apa itu Pegadaian Syariah Cicil Emas??, accessed July 17, 2025, https://pegadaian.co.id/produk/cicil-emas
  46. Harga Emas Turun, Cek Panduan Cara Menabung Emas di BSI, Syarat, dan Skema Cicilan, accessed July 17, 2025, https://finansial.kontan.co.id/news/harga-emas-turun-cek-panduan-cara-menabung-emas-di-bsi-syarat-dan-skema-cicilan
  47. Investasi Emas Aman & Mudah? Pilih Cicil Emas yang Sesuai Syariah – Bank Muamalat, accessed July 17, 2025, https://www.bankmuamalat.co.id/index.php/artikel/investasi-emas-aman-mudah-pilih-cicil-emas-yang-sesuai-syariah11
  48. Cara Cicil Emas di BSI Lengkap dengan Ketentuannya | kumparan.com, accessed July 17, 2025, https://m.kumparan.com/berita-hari-ini/cara-cicil-emas-di-bsi-lengkap-dengan-ketentuannya-24TqIgMUDQt
  49. Simak Syarat dan Cara Cicil Emas di BSI – Kompas Money, accessed July 17, 2025, https://money.kompas.com/read/2021/10/09/082802426/simak-syarat-dan-cara-cicil-emas-di-bsi?page=all
  50. Cicil Emas Pegadaian, accessed July 17, 2025, https://sahabat.pegadaian.co.id/produk-pegadaian/cicil-emas
  51. GOLD X-TRA CIMB NIAGA, accessed July 17, 2025, https://www.cimbniaga.co.id/id/syariah-personal/kta/promo/gold-x-tra
  52. CIMB Niaga Syariah Hadirkan Aktivitas dan Promo Spesial Program “Berkah Ramadan untuk Semua”, accessed July 17, 2025, https://www.cimbniaga.co.id/id/tentang-kami/berita/cimb-niaga-syariah-hadirkan-aktivitas-dan-promo-spesial-program-
  53. X-Tra Dana iB: Personal Financing Syariah – CIMB Niaga, accessed July 17, 2025, https://www.cimbniaga.co.id/id/syariah-personal/kta/xtra-dana-ib
  54. Cicilan Emas Mudah dan Praktis di Pegadaian – Tempo.co, accessed July 17, 2025, https://www.tempo.co/info-tempo/cicilan-emas-mudah-dan-praktis-di-pegadaian-1064241
  55. Break Even Analysis – Pluang, accessed July 17, 2025, https://pluang.com/blog/glossary/break-even-analysis
  56. analisa titik impas (break event point) terhadap biaya investasi pada proyek real estate taman kima, accessed July 17, 2025, https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/daseng/article/view/49605/43284
  57. Surat Berharga Negara (SBN) Ritel – Bank Sumsel Babel, accessed July 17, 2025, https://www.banksumselbabel.com/id/page/10046/surat-berharga-negara-sbn-ritel
  58. 8 Alasan SBN Cocok untuk Investasi Generasi Sandwich – DBS Bank, accessed July 17, 2025, https://www.dbs.id/digibank/id/id/articles/8-alasan-sbn-cocok-untuk-investasi-generasi-sandwich
  59. DJPPR Kemenkeu Ungkap Keuntungan Berinvestasi di SBN Ritel, Apa Saja? – DJPb, accessed July 17, 2025, https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/diy/id/data-publikasi/berita-terbaru/3779-djppr-kemenkeu-ungkap-keuntungan-berinvestasi-di-sbn-ritel,-apa-saja.html
  60. Lawan Inflasi dengan Investasi SBR – Blog Bibit, accessed July 17, 2025, https://blog.bibit.id/blog-1/lawan-inflasi-dengan-investasi-sbr
  61. Kupon SBN ORI026 VS Deposito, Mana yang Lebih Untung? – Blog Bibit, accessed July 17, 2025, https://blog.bibit.id/blog-1/sbn-ori026-lebih-untung-dari-deposito
  62. Ini 5 Faktor Penentu Tingkat Kupon SBN! – Tanamduit, accessed July 17, 2025, https://www.tanamduit.com/belajar/surat-berharga-negara/faktor-penentu-tingkat-kupon-sbn
  63. Mengenal Surat Berharga Negara (SBN) dan Berbagai Keuntungannya, accessed July 17, 2025, https://www.megasyariah.co.id/id/artikel/edukasi-tips/investasi-syariah/surat-berharga-negara-sbn
Previous Post

Wakaf Uang dan BPR Syariah: Membuka Gerbang Permodalan Baru untuk UMKM Indonesia

Next Post

Panduan Lengkap Menghadapi Pinjaman Online: Cara Aman Meminjam, Menghindari Jebakan Ilegal, dan Menyelesaikan Utang

bprsbaktimakmur

bprsbaktimakmur

Next Post

Panduan Lengkap Menghadapi Pinjaman Online: Cara Aman Meminjam, Menghindari Jebakan Ilegal, dan Menyelesaikan Utang

Stay Connected test

  • 23.9k Followers
  • 99 Subscribers
  • Info Terkini
  • Comments
  • Latest

Lomba Mewarnai Tingkatkan Kreativitas Generasi Muda di BPR Syariah Baktimakmur Indah

16 Agustus 2023

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUN BUKU 2023

6 Februari 2024

Transaksi Lebih Mudah dengan Bain Mobile

20 Oktober 2023

Prestasi Dalam 18 Tahun Operasional

11 Oktober 2022

Prestasi Dalam 18 Tahun Operasional

0

Pengumuman Pindah Alamat Kantor

0

BPR Syariah Bakti Makmur Indah Peringati Isra Mi’raj sekaligus Reopening Kantor Baru

0

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Baktimakmur Indah Peringati Isra Mi’raj sekaligus Reopening Kantor Baru

0

Strategi Cerdas Menghindari Risiko Gagal Bayar

24 Juli 2025

Menavigasi Persaingan dan Arus Digitalisasi untuk Menggerakkan Ekonomi Umat

24 Juli 2025

Panduan Cerdas Memilih Bank di Tengah Persaingan Industri Keuangan Syariah Indonesia

24 Juli 2025

Panduan Lengkap Menghadapi Pinjaman Online: Cara Aman Meminjam, Menghindari Jebakan Ilegal, dan Menyelesaikan Utang

22 Juli 2025

Recent News

Strategi Cerdas Menghindari Risiko Gagal Bayar

24 Juli 2025

Menavigasi Persaingan dan Arus Digitalisasi untuk Menggerakkan Ekonomi Umat

24 Juli 2025

Panduan Cerdas Memilih Bank di Tengah Persaingan Industri Keuangan Syariah Indonesia

24 Juli 2025

Panduan Lengkap Menghadapi Pinjaman Online: Cara Aman Meminjam, Menghindari Jebakan Ilegal, dan Menyelesaikan Utang

22 Juli 2025

Browse by Category

  • ARTIKEL

Recent News

Strategi Cerdas Menghindari Risiko Gagal Bayar

24 Juli 2025

Menavigasi Persaingan dan Arus Digitalisasi untuk Menggerakkan Ekonomi Umat

24 Juli 2025
No Result
View All Result
  • Home
  • PROFILE
    • Visi Dan Misi
    • Identitas Perusahaan
    • Legalitas Perusahaan
    • Perkembangan Usaha
    • Staf dan Karyawan
    • Struktur Organisasi
    • Office
    • Hubungi Kami
  • Produk dan Layanan
  • Pembiayaan Bank
  • Simpanan Bank
  • Ketentuan BPRS
  • Artikel
  • Career
  • Prestasi
  • Status Hukum
  • PRIVACY
  • LAPORAN
  • Publikasi
    • Tahun 2025
      • Periode MARET 2025 (TW I)
      • Periode JUNI 2025 (TW II)
    • Tahun 2024
      • Periode DESEMBER 2024 (AUDITED)
      • Periode SEPTEMBER 2024 (TW III)
      • Periode JUNI 2024 (TW II)
      • Periode MARET 2024 (TW I)
    • Tahun 2023
      • Periode DESEMBER 2023 (AUDITED)
      • Periode SEPTEMBER 2023 (TW III)
      • Periode JUNI 2023 (TW II)
      • Periode MERET 2023 (TW I)
    • Tahun 2022
      • Periode DESEMBER 2022 (UN-AUDITTED)
      • Periode SEPTEMBER 2022 (TW III)
      • Periode JUNI 2022 (TW II)
      • Periode MARET 2022 (TW I)
    • Tahun 2021
      • Periode Desember 2021
    • Tahun 2020
      • Periode Desember 2020
  • Pengajuan
  • Informasi LPS
  • Edukasi dan Literasi BAIN BANK
  • Gallery Video

© 2025 bprsbaktimakmur

WeCreativez WhatsApp Support
Assalamu'alaikum, Tim Support Kami Akan Segera Membantu Anda